Parmin masih bersimpuh di tepian makam. Matanya membasah. Hari ini lebaran hari pertama dan Parmin masih di ibukota. Ia justru sedang berada di dekat sebuah kuburan baru di pinggiran kampung. Kuburan itu masih basah, tanahnya masih menggunduk, terdapat sedikit taburan bunga di sana, menunjukkan kalau kuburan itu memang benar-benar baru. Seseorang baru saja dikuburkan di situ. Seseorang yang dekat dengan Parmin, kawannya bekerja di bangunan ini. Ya, Bang Jono yang meninggal. Ia meninggal malam tadi setelah sore harinya tertabrak mobil yang melaju kencang. Nyawanya tak tertolong lagi setelah dibawa ke rumah sakit.
Parmin masih ingat benar apa yang ia bicarakan dengan Bang Jono kemarin malam, ketika sahur terakhir. Ketika itu barak sudah sepi karena sebagian besar kawan mereka mudik ke kampungnya masing-masing. Tinggal Parmin dan Bang Jono yang ada di sana, serta 2 orang sekuriti yang bertugas di luar.