Judul Novel        : (Bukan) Salah Waktu
Pengarang         : Nastity Denny
Penerbit             : Bentang Pustaka
Tahun Terbit      : Desember 2013
Tebal Buku         : 244 halaman

Tak ada yang salah di antara kita, kecuali masa lalu. Itu quote yang tertera pada halaman sampul novel ini. Novel ini saya beli karena gencarnya promosi yang dilakukan melalui jejaring sosial. Pun, novel ini adalah pemenang lomba novel "Wanita dalam Cerita" sehingga saya yakin pasti baguslah.
(Bukan) Salah Waktu menceritakan tentang kehidupan seorang wanita yang bernama Sekar. Sekar, istri Prabu, adalah wanita pekerja yang memutuskan untuk berhenti bekerja. Di saat krisis itu, suaminya mengetahui bahwa selama ini Sekar menyimpan rahasia tentang kehidupan keluarganya yang broken home. Namun, ketika mereka berkonflik tentang masalah ini, masa lalu Prabu pun terkuak. Ternyata, Prabu punya anak dengan bekas kekasihnya yang bernama Laras. Muncul pula nama Bram Aditya, kekasih Miranda sahabat Sekar, juga adik Laras, yang awalnya berniat menghancurkan keluarga Prabu dan Sekar, tetapi akhirnya justru jatuh cinta pada`Sekar.

Judul Novel    : Betang Cinta yang Tumbuh dalam Diam
Pengarang     : Shabrina Ws
Penerbit        : Elex Media Komputindo
Tahun           : 2013
Tebal            : 175 halaman

Susah sekali untuk percaya bahwa penulis cerita ini belum pernah menginjakkan kaki di bumi Kalimantan ketika melahirkan novel yang begitu indah ini. Novel ini sebetulnya bukan fresh from oven  karena sudah diterbitkan pada akhir tahun 2013 lalu, namun karena saya baru berkesempatan ke Gramedia beberapa hari yang lalu, maka saya pun baru berkesempatan beli dan membacanya. Maklumlah, orang udik, susah ke sana kemari, akses ke toko buku yang besar pun jauh.
Saya sengaja menuliskan resensinya, mengingat setelah membaca novel ini, ceritanya sampai terbawa mimpi (uhuk!). Memang bagus, sih. Bahkan pagi tadi, saya sengaja buka atlas yang saya pinjam dari teman tetangga meja yang kebetulan mengajarkan IPS, sekadar mengecek di mana Sungai Kahayan berada.
Novel ini berkisah tentang kehidupan Danum yang begitu mencintai dayung. Maklumlah, ia kan tinggal di rumah adat Kalimantan yang disebut dengan rumah Betang ini. Nah, di rumah Betang ini, dulu Danum bersahabat dengan Dehen yang bercita-cita mengelilingi dunia dengan mendayung. Benarlah, Dehen menjadi pedayung nasional yang membawa nama Indonesia ke kancah internasional.