Kerajaan Daha sedang bersedih. Pasalnya sang Putri  Candrakirana tiba-tiba menghilang dari kerajaan. Konon, dia ikut terbawa angin topan yang melanda kerajaan itu beberapa hari yang lalu. Mendengar kekasihnya hilang, sang Pangeran Inu Kertapati pun segera mencarinya. Tak hanya di kota, tetapi sang pengeran mencarinya hingga ke desa-desa. Akhirnya, di sebuah desa, berhentilah sang pangeran. Dia menginap di rumah seorang janda tua dan menyamar menjadi anaknya dengan nama Ande-Ande Lumut.

Ande-Ande Lumut yang tampan seketika menjadi buah bibir warga kampung itu, bahkan juga ke desa-desa tetangganya. Para ibu yang punya anak gadis segera saja menyuruh anak-anak gadisnya untuk melamar sang jejaka tampan. Segera saja, rumah Mbok Randha yang menjadi tempat tinggal Ande-Ande Lumut ramai dikunjungi oleh para pelamar. Sayangnya, tak seorang pun yang diterima oleh Ande-Ande Lumut karena ia masih sibuk semedi untuk mencari keberadaan si jantung hati, yang tak lain adalah Candrakirana.